Sunday, June 5, 2005

bagi suku inca di mexico, kematian adalah suatu faktor yang dinanti, dimana mereka dapat berserah diri pada dewa mereka.
bagi pasukan jihad di karbala, kematian adalah faktor yang dinanti juga, karena mereka dapat berserah diri sambil membela nama agama.
bagi Raja Karel Martel di perancis, kematian dalam membela negaranya adalah suatu hal yang luar biasa membanggakan, karena baginya membela bagian Palagan Poitiers hingga titik darah penghabisan adalah janji mati bagi dia.
bagi Hasan Akbar, mualaf yang juga seorang prajurit amerika, di vonis mati karena membunuh teman-temannya adalah suatu hal yang tidak disesali, karena 2 hari sebelum invasi ke irak, teman-temannya prajutinya sudah berencana akan membunuh sebanyak-banyaknya orang irak dan memperkosa wanita-wanita irak, sungguhlah sakit hatinya mendengar rencana teman-temannya yang akan memperkosa dan membunuh saudara-saudara muslim.nya di irak, meledaklah bom di kamp. tempat teman-temannya menginap, dia mati karena ideologi.
bagi seorang frued, kematian adalah sesuatu yang diinginkan, karena kecewa dengan peradaban dia meminta dokter menyuntikkan morfin berdosis lebih ke tubuhnya hingga dia mati.
bagi arthemis dan tiberius, dua orang pandai besi pada cerita spartakus di masa yunani kuno, kematian adalah ketakutan, karena mereka dapat bertemu Zeus dan Poseidon dan Hera dan dewa-dewi Olympia lainnya untuk mempertanggung jawabkan apa yang mereka berbuat pada cinta, air, api, angin, benci dan kehidupan, terlalu banyak dewa.
bagi sangkran (saya lupa nama panjangnya) seorang filsafat india, kematian adalah suatu hal yang yang sangat biasa, karena dia dapat bertemu dengan odin dan brahma juga shiwa dan bertanya mengapa jupiter tidak dijadikan seorang dewa. (hehe..)
bagi ayu utami seorang novelis di indonesia, kematian adalah dimana mungkin dia bisa bertanya pada tuhan tentang cerita yang God and The Seasons Drop at The Mall dan meneruskan lebih panjang lagi tentang cerita bagusnya itu yang pendek dan kurang sedikit sreg dibaca.
bagi saya, kiki esa perdana, seorang mahasiswa karbitan, seorang essais tanpa narasi, seorang utopis sejati, seorang pecinta masalah, seorang pecinta rasa sakit, seorang psikopat dan seorang freak, kematian adalah sesuatu dimana kita tidak lagi exist, nyata dan tidak memiliki kesadaran ruang dan waktu, dimana Tidak ada yg namanya jiwa, dimana saat jiwa dan raga kita mati, dan dimana alam baka akan terlihat seperti apa. apa arti kematian bagi kalian.....

kali ini kata mempermainkanku seperti waktu mempermainkanku.. (lagi)

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, seperti kumpulan tulisan Pram.
aku adalah narator tanpa bantuan kata,tapi memperoleh alur, mendapatkan bentuk.
aku takut hidup, terkadang memilih mati.aku percaya sejarah tidak selalu berakhir dengan kemerdekaan,karena aku bukan seorang Hegelian seperti Marx muda.
kujalani hidup yang tidak berakhir dengan kemerdekaan.
penyair adalah mereka yang tinggal di atas angin,
sementara itu..
dimanakah tuhan? diatas penyair? atau dibawah penyair? Where was God? ujar artikel William Safire di New York Times yang nampaknya tak pernah terjawab.


kusadur dari marquis de sade (familiar with this name? hehe)..
"..aku tidak akan menangisi masa lalu, aku hidup untuk masa depan, walau itu kematian.."-Marquis De Sade-

No comments: