pada suatu saat saya membaca Dostoievski, satu-satunya novel yang isinya roman pertama yang saya baca seumur hidup. yang bikin menarik yaitu semua tokoh Dostoievski mempertanyakan makna hidup. jawaban akhir dari cerita ini adalah : makna hidup bagi mereka adalah dengan tidak takut melakukan kekonyolan. kekonyolan membentuk mereka menjadi manusia bebas, dan menjadi bebas adalah suatu bentuk kebebasan luhur.
walaupun menurut albert camus di "Menghormati Sebuah Pengasingan", kebebasan ditolak bukan karena hak-hak istimewanya, seperti yang
banyak diduga orang, melainkan karena kewajiban-kewajibannya yang melelahkan. nah, di buku tersebut, mereka melawan kewajiban-kewajiban tersebut sehingga timbul suatu bentuk kebebasan luhur, kebebasan yang membuat insinyur kirilov di Dostoievski mengatakan "apabila tuhan tidak ada, maka akulah tuhan".
kebebasan adalah suatu dongeng ilahi yang menyenangkan dan menyilaukan, kebebasan adalah wajah, gerakan dan drama surga duniawi yang merupakan rangkuman suatu nafsu semua pemimpi. terlalu rumitkah? selamat.. itu adalah kebebasan!
bagaimana dengan cinta?
cinta adalah kebebasan, setuju? cinta adalah tawa lepas yang kita temukan dalam diri orang lain dan yang orang lain temukan dalam diri kita. cinta adalah suatu ungkapan yang dimana menurut salah satu blog adalah suatu moment dimana sepasang kekasih mengatakan telah meninggalkan dunia dan memulai suatu hal yang baru. setuju? saya yakin jawaban kalian adalah setuju. namun bagi saya ini adalah suatu bentuk definisi yang terlalu berlaku bagi para dosen positivis yang beranjak pada hanya sisi akademis, saya tidak pernah kebanyakan membaca khalil gibran, emma goldman ataupun mendengarkan lagu dewa dan glenn. huh! namun kembali lagi pada pondasi dasar definisi, definisi itu tergantung pada sisi orang yang melihatnya, jadi harus diterima..
ok, saya mengalah (hehe..) cinta memang kebebasan, yang dapat mengakibatkan depresi dan penyimpangan emosional. orang lain mungkin bilang "ah itu kan definisi orang yang sakit hati". bisa iya dan bisa tidak, karena definisi ini saya tulis tidak dalam konteks saya sebagai orang yang sakit hati, saya tulis ini dalam konteks saya sebagai orang yang tidak masuk dalam konteks emosional manapun.
maksudnya gini, akhiran suatu cerita tidak selalu senang dan tidak selalu bahagia, semua hal pasti berakibat, termasuk cinta. dan cinta inilah walaupun akibatnya senang atau tidak akan dengan mudah menghadirkan penyimpangan emosional, penyimpangan adalah sesuatu yang keluar garis. penyimpangan tidak selalu buruk dan garis yang dijalani itu tidaklah selalu benar. dan masalah depresinya itu adalah bagian dimana semua pasti berakhir, itu kata sylvia plath, dan depresi hal ini adalah sebagai suatu bentuk lain dari pukulan seorang besar pada tubuh kecil, suatu konotasi busuk kan?! haha! namun tidak bisa dipungkiri kan kalo kita semua membutuhkannya, walaupun ada yang percaya ataupun tidak. sediakah perasaan anda dimainkan oleh 2 konteks minim seperti itu? silahkan jawab sendiri.
jadi semua unsur dapat dikaitkan pada kebebasan, sedangkan semua kebebasan tidak dapat dikaitkan dengan semua unsur.
ah tapi lupakan sajah lah, semua itu hanya konsep kebebasan dan cinta menurut seorang psikopat yang kebetulan diri saya sendiri, maksud saya sebenernya, cinta bukanlah suatu hal yang harus ditilik tanpa memandang apapun, orang sudah termakan konsep dalam hal cinta, cinta adalah bentuk kebebasan mutlak sama dengan bentuk kekonyolan, penyimpangan emosional dan depresi adalah konsekuensinya. semua pun berkonsekuensi!!! tak ada yang tidak! lepaslah! biarkan kebebasan hadir! dan cinta ga perlu lah di konsepkan, seorang filsuf dari Perancis yang namanya Jean-Luc Marrion mengatakan bahwa, begitu kita membikin konsep tentang suatu bentuk abstrak, kita sudah terjatuh pada pemberhalaan konsep. jadi, biarlah bebas, hiduplah tanpa konsep, biarkan cinta (atau apapun namanya) dan kebebasan datang dan pergi tanpa ada paksaan, karena semua adalah indah apabila semua datang dan pergi dengan sendirinya, biarkan semua berjalan sendirinya, berhentilah mengontrol dirimu sendiri, menghilangkan harapan adalah kebebasan. selamat datang pada dunia nyata.. dan lepaskan dirimu untuk bertindak konyol..
saya tutup dengan kutipan dari puisi goenawan muhammad (CERITA MANUEL UNTUK NADIA) : "harap pun jadi ingin dan ia berdosa. Seperti kita. Angin,lesu, abu telah menunggu, rupanya." ...
ps : pesan untuk 2 orang :
1. gurl, u better know what ur doin, who u face it and what ur fighting for.. ------ R.I.P. Logika ----- u've made a mistake bout that. now its rest in peace.
2. still think that my essai still as wack as those indo short term political newspapper? u better read more books and fighting in more fields boy..
No comments:
Post a Comment