Monday, June 19, 2006

more than fuckin love ... (coz its dead already..)

"harus lebih dari cinta yang dibutuhin untuk menjalin hubungan serius"
- a friend -

Film memberikan banyak hal yang sangat indah tentang cinta, mereka seperti berkata bahwa bila kita benar-benar percaya pada kesejatian cinta dan berusaha dengan keras dan tulus, cinta akan datang dengan sendirinya dan begitu pula dengan orang yang kita cintai. Tapi seperti yang kita semua tau, film hanyalah bentuk hiperbolik dari suatu cerita, baik itu bersifat kebenaran ataupun fiksi. Tetaplah bentuk hiperbolik, jadi, pertanyaan, apa benar cinta seperti itu? Entahlah, hingga detik ini saya tidak mempercayai keagungannya. Dan sadarilah, Kita hidup di zaman yang praktis. Zaman ketika Romeo dan Juliet mengambil resiko akan kemarahan orang tua mereka demi cinta, sudah tidak ada lagi. Lalu bagaimana dengan pacar, iya saya punya pacar. Bagi saya, keindahan yang dimiliki saat pacaran bukanlah cinta, hal itu hanyalah suatu bentuk perasaan yang timbul karena ketertarikan pada lawan jenis dan perasaan karena sering menghabiskan waktu bersama saja, entah apa namanya dari definisi tersebut. Dan jika kalian kemudian berkata bahwa itu adalah hal tersebut itu adalah cinta, bagi saya itu bukan. Cinta memang akan tumbuh dari hal seperti itu, namun seperti halnya kecebong yang akan membentuk kodok, kecebong dapat menjadi katak ataupun mati ditengah jalan. Cinta sebenarnya adalah hal yang benar-benar asing bagi kebanyakan orang, tidak dimengerti dan tertutup kabut, serta sama sekali tidak memiliki akar; atau tertiup angin dan mati. Dan bagaimana dengan pernikahan? Pernikahan bagi saya belumlah mencapai cinta, seperti halnya kecebong tadi, pernikahan adalah bentuk kecebong yang sudah sekitar 60% lagi menuju katak. Perkawinan adalah sebagaimana juga perjanjian patrilinear kapitalisme. Merampok seseorang dari hak hidupnya, menyengatnya, meracunnya, tidak memperdulikannya, membuatnya miskin dan bergantung untuk kemudian menawarkan kebaikan hati yang membuat seorang manusia merasa tidak memiliki harga diri. Jadi sekali lagi, ini bukanlah pencapaian cinta. Jadi cinta adalah saat dimana kedua pasangan rela bersama hingga keduanya mengambil nafas terakhir dari hidup mereka, saat seseorang rela mati untuk pasangannya, atau saat sebuah pasangan rela dan bersedia dan ikhlas menghabiskan waktu bersama hingga mati apapun resikonya takkan lepas dan meninggalkan pasangannya. Jadi, hidup adalah bentuk dan proses pencarian tanpa akhir, dimana pada saat terakhir hidup kita saja lah kita dapat menemukan dan menyadari apa yang sebenarnya kita cari. Jangan biarkan hidup kalian tertutup dalam nuansa hidup yang dikategorikan oleh orang lain, buatlah definisi hidup sesuai dengan apa yang kalian inginkan, karena kebebasan berfikir dan bertindak adalah segalanya, dan cinta bukanlah segalanya.

2 comments:

Anonymous said...

I love your website. It has a lot of great pictures and is very informative.
»

Anonymous said...

Very best site. Keep working. Will return in the near future.
»