Thursday, May 10, 2007

ternyata benar dalam buku yang saya baca, dalm islam itu banyak koridor2 yang mengharuskan kita untuk masuk ke salah satu didalamnya. tetapi terlalu banyak sekali koridor untuk kita pilih, karena semua beranggapan bahwa koridor nya baik dan paling sahih. bisakah kita tidak memilih koridor apapun dan memilih membangun koridor sendiri? bisa! rajukan kita bukan masalah referensi siapa yang lebih benar, tetapi masalah kepercayaan yang tidak bisa dipaksakan.

baru saja kemarin saya dikunjungi seorang kawan lama, setelah lama ngobrol ngaler ngidul, saya tiba2 membuka perbincangan perihal agama, sangat diluar dugaan, dia mengeluarkan pendapat2 yang cukup membuat saya shock, tujuannya baik, dia memberitahu bahwa "koridor" yang dia ikuti adalah koridor paling sahih atau "super", ya setidaknya kitu menurut dia. perbincangan yang semula ringan sedikit berubah menjadi debat kepercayaan, karena dia sudah mulai menyindir koridor2 lain. ucapan pertamanya yang membuat saya mulai terganggu dengan ucapan dia yang bilang, "..yang mereka anggap benar kan belum tentu menurut Allah benar, dan tindakan yang menurut mereka salah, sapa tau benar di mata Allah.." (saya pikir ini bersifat takabur). berbagai perbincangan lainnya kemudian mengarah pada TATA CARA SHALAT! semua tata cara shalat, hingga gerakan2 kecil dalam shalat mulai dibahasnya dengan semangat menggebu gebu, akhir perbincangan dia "mengkritik" tentang buku2 rajukan tentang islam yang saya baca, dalam 2 "segmen" ini saya terdiam, berusaha untuk tidak melakukan sanggahan apapun, karena saya tau itu percuma. saya hanya tertawa..

ternyata dalam islam, tidak hanya teroris dan anarki yang menjadi masalah, "islamisasi fasis koridor2 islam" adalah juga masalah..

1 comment:

Anonymous said...

itulah islam ki