Sunday, April 6, 2008

entah..

sepertinya aforisme dari Jean Baudrillard, "Sex is missing, it's because we have too much sex this day." tidak terasa, sex is missing yang diasumsikan pada esensi dari sex yang telah hilang tidaklah terjadi. malam itu terjadi "die Vergesellschaftung des Orgasmus" atau pemasyarakatan orgasme terjadi di antara kami semua. orgasme kenikmatan yang luas dan tidak hanya terdapat pada seks, tapi juga pada gairah kebahagiaan dan kebebasan. suatu perpaduan indah dalam hidup. orgasmeku aku artikan seperti halnya banyak orang menolak prinsip hirarki dalam negara dan keagamaan, aku pun menolak segala bentuk keteraturan, bentuk statis..
waktu itu.. aku hilang dalam lekukan tubuhnya, ciumannya, senyum manisnya, bisik erotisnya yang dia ucapkan di telingaku sambil memainkan lidahnya yang basah dan mulutnya yang menghembuskan desahan, wangi badannya dan bersatunya dua peluh yang tak mengering, aku terbunuh..

"Which waves in every raven tress,
Or softly lightens o'er her face;
Where thoughts serenely sweet express
How pure, how dear, their dwelling-place".
.....
"A mind at peace with all below,
A heart whose love is innocent !"
puisi dari seorang anti romatic bernama lord byron menjadi ekspresiku.

tak ada yang bisa kuucapkan lagi, malam itu terlalu indah untuk sekedar kuberi judul.. haha!
aku sudah merindukannya sekarang..

"O will I live to be the ruler of life, not a slave."
walt withman






1 comment:

Anonymous said...

saha dui eta boy anying siah

XxXkeepaliveXxX