Wednesday, May 21, 2008

goodbye..













bandung, 20 mei 08, 20:29 wib
sebuah lagu menemaniku, diluar hujan, kenapa aku teringat lagi suatu waktu saat kau sedang bersamaku..

saat itu cuaca juga sedang hujan, aku memberimu switer yang kupakai untuk menutupi kepalamu yang kena ujan, baju kemeja tak berlengan oleh oleh dari rini saat dia ke bangkok itu sedang kau pakai, motifnya kotak kotak, cocok dengan celana ketat warna hitam yang kau pakai.
waktu itu aku masih terkejut saat kau minta hubungan ini harus diakhiri, tak ada alasan kenapa, entah kenapa aku tidak bisa membantahmu saat itu. tangisanmu pelan, tapi dalam, seperti menyimpan suatu masalah yang tak mungkin bisa kuketahui. aku ingin sekali memelukmu, tapi ragamu tampaknya lelah, aku tak mampu melingkarkan tanganku padamu, terlalu berat.
"kenapa? aku cuma pengen tau kenapa.." ujarku, bantahan yang paling berat yang bisa kuutarakan, kau hanya bisa terdiam, "aku cuma ga bisa.." itu jawabmu.
segelas minuman blueberry itu tak kau minum sampai habis, bahkan tak sampai setengahnya kau habiskan. senyummu saat itu berubah menjadi isakan tangis, jari tanganmu menggenggam erat jemariku, kau tak mampu menatapku bahkan lebih dari lima detik, kau terus menundukkan kepalamu ke bawah, taplak meja makan di restoran itu basah terkena tetesan air matamu.
"maaf, aku harus pergi.." kalimat selanjutnya yang kau ucapkan.
rencana kita malam ini untuk pergi nonton tampaknya tak mungkin terjadi, ajakanmu untuk menghabiskan malam minggu ini sepertinya hanya tinggal rencana. kau sendiri sepertinya sudah tau, bahwa malam ini akan menjadi sejarah yang sangat tidak enak diingat dan dikenang.
hatiku bercampur aduk saat itu, berbagai bantahan ingin kukeluarkan, berbagai kecurigaan ingin kutanyakan padamu, berbagai keraguan ingin kuucapkan, aku hanya tidak ingin kau pergi, tapi tak bisa keluar, aku hanya terdiam, aku menerima semuanya. keikhlasan yang tak bersadar..
malam ini sepertinya malam terakhir kita menikmati semuanya berdua. aku mengantarkanmu pulang, tak ada sepatah katapun terucap di mobil, kau masih menangis, aku mencoba menahan air mata yang sudah siap menetes, aku bertahan.
"maaf.." itu kalimat terakhir yang kudengar darimu, kau ucapkan saat kau melangkahkan kakimu keluar mobil, aku tak sempat menemanimu masuk rumah, kau langsung berlari, syal tebal warna hitam milikmu tak sempat kau ambil. aku tak bisa menahanmu lagi untuk lari.
sesaat kau tutup pintu mobil, air mataku langsung keluar, aku terhenti lama dan menolak untuk meneruskan waktu, aku terdiam, aku menangis, dan tak pernah malu kuakui hal itu.
sekarang, setahun kemudian, seperti dirimu, aku pun melangkah maju, menatap esok yang lebih baik, syal tebal hitam itu masih kusimpan, masih menjadi saksi bisu kenapa semuanya harus terjadi. harum wangimu masih terasa dan akan selalu kukenang..


ps: terdedikasi untuk seseorang..


8 comments:

Anonymous said...

saha dei ie teh ki

Anonymous said...

awewos wae ajaaa

Anonymous said...

ya iya lah awewos... huahauhauha saha maneh euy.. hehe

Anonymous said...

ky gi ol g?

Sufferman said...

i feel u man.

i felt the same thing.

Anonymous said...

adddeuh...
sapa lagi itu teh a???
huhuy!!!!
wanita dimasa lalu bisa jadi bahasan yang 'menarik' tuh...
huehue...

RaiNMaiDeN said...

siapa ini teh? gua dah ga update lagi tentang loe...kangeennnnn gua

Anonymous said...

Ooowh.........