irhan namanya, dia berdiri di pinggiran jalan dekat rumahnya, baru saja pulang dari sebuah kantor konsultan komunikasi. wajahnya lusuh, badannya sudah bau keringat, tas hitam yang dia bawa berisi ijazah, surat lamaran, cv, beberapa poto dan air mineral.
irhan adalah lulusan salah satu universitas swasta di kota bandung, dia mengambil jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik. irhan menempuh pendidikan selama 3,6 tahun dengan ipk 3,87. hampir sempurna. saat kuliah dia bermimpi menjadi wartawan di metro tv, kompas atau jakarta post. itu cita citanya. berkerja di media media besar di indonesia.
tapi sekarang sudah hampir 2 tahun irhan lulus dari kampusnya, irham masih belum juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang dia mau. dia hanya baru bekerja sekali.
selama 3 bulan bekerja sekali itu, irhan malahan bekerja di salah satu bank swasta menjadi marketing kartu kredit tanpa gaji tetap. jika dihitung hitung saat bekerja di bank tersebut, pendapatan irhan tidak pernah lebih dari 200 ribu rupiah. setelah 3 bulan itu, dia menyatakan keluar karena bukannya mendapatkan uang tetapi malahan rugi.
sejak itu dia kembali berstatus pengangguran. hidupnya setiap hari sama. tidak berbeda.
masih harus percayakah kita pada mimpi jika cerita seperti irhan mudah ditemui di setiap jalan di indonesia ini?
irhan adalah lulusan salah satu universitas swasta di kota bandung, dia mengambil jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik. irhan menempuh pendidikan selama 3,6 tahun dengan ipk 3,87. hampir sempurna. saat kuliah dia bermimpi menjadi wartawan di metro tv, kompas atau jakarta post. itu cita citanya. berkerja di media media besar di indonesia.
tapi sekarang sudah hampir 2 tahun irhan lulus dari kampusnya, irham masih belum juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang dia mau. dia hanya baru bekerja sekali.
selama 3 bulan bekerja sekali itu, irhan malahan bekerja di salah satu bank swasta menjadi marketing kartu kredit tanpa gaji tetap. jika dihitung hitung saat bekerja di bank tersebut, pendapatan irhan tidak pernah lebih dari 200 ribu rupiah. setelah 3 bulan itu, dia menyatakan keluar karena bukannya mendapatkan uang tetapi malahan rugi.
sejak itu dia kembali berstatus pengangguran. hidupnya setiap hari sama. tidak berbeda.
masih harus percayakah kita pada mimpi jika cerita seperti irhan mudah ditemui di setiap jalan di indonesia ini?
7 comments:
geus jd dosen mah nyantei nyak
loba duit deui nyak ki
kamana wae pa dosen tara ka cipaganti
aing nga flood
mana janji SBY-JK! wadukkkk!
ki ni dita update dong
dita mana yah? huhuh
Post a Comment