albert semalam meneleponku, dia kemudian bercerita dan meminta pendapat, albert skrng sudah pindah kerja ke salah satu perusahaan tekstil terkenal di bandung, dia menjabat di posisi yang lumayan penting, sudah hampir 2 tahun dia bekerja disana dengan gaji yang lumayan lah diatas UMR.
namun bebererapa minggu kebelakang muncul kabar, albert ditawari menjadi manager salah satu unit kerja di perusahaan tersebut, albert menganggap bahwa kabar tersebut hanya gosip saja, namun ternyata kemarin dia benar benar disuruh menghadap kepala personalia dan ditanyakan kesanggupan untuk menjadi manager di unit tersebut, sang kepala personalia senang dengan pribadi albert yang menurutnya pintar dan sangat jujur.
albert saat itu tidak langsung mengatakan iya, dan juga dia tidak langsung mengatakan tidak, albert hanya bisa terdiam.
"goblok loe, kenapa diem, gaji loe gede kalo jadi.." ujar saya pas di tlp semalam.
"gw ga betah bro, sumpah gw ga betah.." jawab albert.
sekarang bagian saya yang terdiam.
rasa betah atau tidak betah memang menjadi masalah besar di pekerjaan, namun ada kalanya juga kita berpikir bahwa kita tidak boleh menyarah, kita memiliki kebutuhan (untuk bayar cicilan motor, kontrakan, listrik, makan, dsb.) yang tidak sedikit.
apa yang akan kalian lakukan bila kalian menjadi albert?
bisakah rasa bosan dihancurkan? dan meneruskan diri dalam ketidak betahan, tunduk dan patuh?
ataukah berontak dan keluar?
4 comments:
Sikat...!!!
Betah gak betah, sikut menyikut, jilat menjilat adalah dinamika dalam pekerjaan,
Kita tidak boleh kalah oleh hal seperti itu dan tidak boleh menjadi hal yang sama untuk itu semua.
LAWAN...!!!
eis poto na nu ciuman uy.. bnr sy setuju sm banned..
keur naon mun teu betah dituluykeun, ki maneh apal si adi.si adi gawe di adira teu betah nu aya aadatan wae ka si citrana ungal poe.
ngaruh ka kluaga bel watir
saya setuju sama skin49, kalo gak betah mah malah lebih ribet, hati gak tenang, bawaan marah2 aja, selalu gak puas, atau jangan2 malah jadi ngehancurin apa yang udah kita raih...
Post a Comment