dia sahabatku, umar namanya, usianya sudah 27 tahun, sekarang dia menemukan seorang pasangan yang sudah dia anggap cocok untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. sering dia bercerita padaku mengenai hari harinya dengan wanita tersebut, nina nama wanita itu.
sejak lulus sma, umar "mendedikasikan" hidupnya pada dunia musik, dia memang seorang pemain bass handal yang memang tidak perlu disangsikan lagi keahliannya. dia masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, kuliahnya sempat terkatung katung karena saat itu umar sedang sering mendapatkan tawaran manggung di luar kota. namun walaupun melebihi 2 tahun waktu normal kuliah, umar akhirnya lulus dan mendapatkan gelar. umar sangat bahagia, baginya saat itu adalah saat dimana dia bisa total menghabiskan hidupnya di musik.
2 tahun berlalu, 3 tahun berlalu, hingga sekarang sudah hampir 7 tahun dia menghabiskan hidupnya untuk musik yang dia gemari itu. dia berkata, pernah bermimpi untuk membahagiakan orang tuanya kelak dari hasil jerih payahnya bermusik. suatu semangat yang patut diacungi jempol oleh saya pribadi sebagai sahabatnya.
tetapi, kedatangan wanita tersebut merubah hidupnya, dia akhirnya tersadar bahwa bermusik dalam lingkupnya belum bisa menghidupi dirinya secara kecukupan, apalagi untuk menghidupi nina, jika kelak dia menikahinya nanti. dia berpikir sudah bukan waktunya lagi untuk mengejar si bapak calon produser A, manggung di kota X untuk ditonton sang manager band B, atau mengejar si bapak S untuk memberikan demo musiknya agar diberikan ke perusahaan rekaman M. hidupnya seharusnya sudah lewat dari fase tersebut dan sudah memulai pekerjaan yang memang bisa membuat dia dan calon istrinya kelak bertahan hidup dengan penghasilan tetap.
ini adalah mimpi, kita manusia sudah hidup ditemani mimpi setiap harinya, ditemani bayang bayang bahwa suatu saat kita akan jadi superstar, manager perusahaan besar, diplomat ulung, wartawan media asing, ataupun pengusaha besar. tetapi realitas bukanlah seperti itu, realitas sudah membunuh, sudah saatnya kita bangun dan mulai hidup.. menyesakkan? memang..
3 comments:
begitulah kira - kira hidup, penuh perjuangan yang harus di hadapi, dengan positif think tentunya
saya malas hidup positip. membosankan.
kadang ada beberapa hal yg telat untuk disadari,,
Mimpi adalah energy emosi dan khayal untuk bergerak, dan tidak ber-jamin-an.
Post a Comment