Saturday, July 11, 2009

tautan malam itu..

malam itu aku masih berdiri di salah satu tempat perbelanjaan, sudah jam 10 dan aku masih harus bekerja. dani kembali mengingatkan, "rek jam sabaraha ieu teh beres acara? urang hayang balik", malam itu aku dan dani harus bekerja lembur di hari saptu untuk meliput dan menulis laporan lengkap salah satu acara client kami untuk kami update di situs mereka besok pagi pagi. beberapa kali dani yang sudah terlihat sangat tidak sabar bertanya tiap 10 menit sekali pada si pengawas acara, "mba, kapan acara launchingnya dimulai? ko udah 2 jam masih hiburannya terus?", si mba diam dan hanya melemparkan senyum. kami sebetulnya tau dan mengerti bahwa pangsa pasar klient kami ini adalah remaja, maka hiburan dalam acara ini pasti banyak, karena pesan perusahaan akan lebih mudah tertangkap jika melewati media hiburan ini. dani tidak sabar karena, dia harus bekerja lembur pada hari saptu dan meninggalkan pacarnya yang sudah susah susah datang dari ciamis hanya untuk menemuinya, mereka sudah hampir 4 minggu tidak bertemu, jadi pantas lah dani uring uringan. 

orang orang berlalu lalang, aku melihat mereka berpegangan tangan, mayoritas pasangan dan keluarga yang datang ke pusat perbelanjaan ini. saya berpikir, mungkin diantara mereka ada pasangan selingkuh, berusaha sembunyi sembunyi dari pasangan asli mereka. mencoba meraih kenikmatan dalam bercinta yang sangat luas, mencoba bersikap antipati pada patrian hukum berpasangan dan mencoba menghapus blueprint aturan berpasangan. bebaskan diri kalian dalam bercinta, itu ujar saya dalam hati malam itu.

malam itu saya melihat kebebasan di wajah wajah mereka yang terlihat tengah jatuh cinta. itulah keindahan, jangan kau hentikan, ujar saya lagi. kenikmatan ini adalah anugrah, raihkan cinta sebanyak mungkin, semuanya akan menjadi lebih sempurna, menjadi percikan api yang akan menjadi orgasme besar dan menghasilkan kepuasan yang tiada tara.

dani masih terlihat sibuk menulis laporan di laptopnya sambil sedikit sedikit sms.an dengan sang pacar, saya yakin sang pacar sudah tak sabar menunggu dani di rumah, untuk bermesraan, untuk melepas rindu. dimana sangat berbeda dengan diriku, aku hanya tertawa tipis melihat tingkah dani, aku tak pernah digubris oleh adat cinta, aku membebaskan diriku hanyut dalam derasnya keindahan bercinta, tak ada aturan, menikmati peluh dan hasrat dari siapapun yang siap berbagi denganku. setidaknya aku lebih hidup dari dani..   

1 comment:

Anonymous said...

Mmm... sebenar'y itu tidak adil bagi segelintir orang.
hanya saja cinta memang anugrah. siapapun, bisa memiliki siapapun.. tdan sebisa'y tanpa menyakiti siapapun.