Tuesday, October 14, 2003

bandung = necropolis sejati
perjalanan tadi malam sungguh melelahkan, akhirnya ku sampai pada kota metropolisku yang baru saja men-cap diri menjadi kota neo-metropolis, dari katanya juga sudah terdengar sangat-sangat metropolis, perlahan ku bertanya pada temanku sebelahku "..puaskah mereka melihat kota kita sekarang..?" temanku menjawab "..sepertinya mesin-mesin besar puas menerkam kita sekarang..". tikungan selanjutnya terlihat orang bekumpul di salah satu sudut yang agak gelap, "..iya, mereka buruh pabrik.." kataku, dan masih dengan seragam yang sudah sedikit lusuh mereka tetap semangat bekerja walau ini masih pagi, sangat berbeda dan sangat kontras melihat seragam mereka yang lusuh lalu disamakan dengan bangunan-bangunan kota yang begitu megah dan mewah, kenapa bisa berbeda yah? kusampingkan kendaraanku, kutawarkan apa yang hendak temanku titip, karena ku hendak membeli sesuatu di salah satu mini swalayan 24 jam, "..apa yang mau kau titip..?" ujarku, dia menjawab "..minuman yang tidak berbau coke ataupun soda..", mungkin dia sedikit anti terhadap minuman tersebut dikarenakan suatu hal, entah karena apa.
aku sulit menemukan minuman seperti itu sekarang, entah kenapa, barang murni sekarang yang mungkin masih benar-benar murni hanya bisa kudapatkan dengan meracik sendiri dari buah-buahan segar yang sulit juga kudapatkan sekarang. "..huh! ga ada nih minuman yang ga pake soda atau coke?.." tanyaku pada pedagang itu, "..udah ga ada lagi mas', sekarang mana ada sesuatu yang sulit dan ngga instant ?.." jawab pedagang itu, sudahlah ujarku, lupakan saja, saat melangkah keluar ku sudah tidak melihat temanku tadi di tempat dimana ia seharusnya berada, pandanganku langsung melihat ke juru kanan dimana temanku tadi sedang sedikit berbincang dengan seorang temannya yang sangat-sangat ber-style punkers < entah itu hanya sekedar style atau nyata, karna kulihat dia menggenggam satu bungkus ayam mcD dan satu botol coke >, aku berteriak padanya lalu mengajaknya melanjutkan perjalanan malamku, di jalan temanku berkata jika temannya itu tadi baru saja melaksanakan demo anti-kapitalis di balai kota setempat, "..oh yea?! hehe..", hanya kata-kata itu saja yang keluar dari mulutku untuk menanggapi cerita temanku itu, mcD dan coke bukan kapitalis? ya rite!.. pikirku dalam hati.
beberapa menit setelah itu temanku mengantuk dan terpaksa aku harus mengantarkannya pulang kerumahnya, setelah itu akhirnya kini aku sendiri, berkendara mengelilingi kota neo-metropolisku yang sudah tidak bisa lagi kubilang indah atau segar apalagi asri.
tubuhku sudah lelah, akhirnya kumelaju kencang pulang kerumah, dan tertidur, dirumah terpikirkan beberapa pertanyaan, kurang cukupkah perubahan yang terjadi sekarang? kurang cukup metropoliskah kita? kurang cukup mewah dan megahkah kota kita? mau dikemanakan lagi kota kita yang terkenal segar dan asri juga hijau? tak ada yang bisa menjawabnya!
masalah masih sekitar : SALARY, CAPITAL, RENT, LOAN, WORK, TRUTH, LIE, MORALS, COMMODITY, SLAVERY, SEX, DRUGS, MUSIC, FUN, PLEASURE, BUY, MARKET, HISTORY, INDUSTRY, BUILDING, CULTURE, RELIGION, PAIN, HEAL, BOSS, WORKERS, LEADERS, AND FINALLY.. MONEY !

No comments: