beredar gosip harus membayar sejumlah uang yang sangat besar untuk bisa kuliah di pascasarjana ui, berita ini terdengar setelah saya dinyatakan gagal untuk meneruskan kuliah di kampus tersebut. muncul ragu-ragu mendengar berita ini, saya tidak percaya bahwa suatu universitas negeri besar di indonesia ada praktek kerja seperti ini.
pada saat itu saya hanya menyesalkan kinerja otak saya yang tidak bekerja maksimum pada saat pelaksanaan ujian. atau dengan kata lain, saya kurang cukup pintar untuk bisa masuk pascasarjana ui. namun, muncul juga pemikiran lain, beberapa kawan yang ikut ujian juga, dan saya golongkan mereka dalam kategori pintar, ternyata tidak masuk juga. jadi apa ini kembali tertuju pada faktor keberuntungan lagi? apa setiap ujian harus ada faktor ini? muncul pertanyaan yang tidak mau saya teruskan..
kembali ke permasalahan tadi, saya sendiri hingga detik ini masih ragu, kenapa saya ngga masuk, apa karena harus nyogok? apa karena saya bodoh? apa karena saya tidak memiliki faktor keberuntungan? ah mungkin saya ditakdirkan buat nganggur dulu nih, saya ga tau mau ngapain sekarang, ikutin langkah kaki ajah, freestyle ajah dulu lah..

oh ya, si cantik dari undip itu masuk ga yah? udah dapet minuman kalengnya kan? atau mau dianter buat nyari? hehe..