sore itu langit bandung sedikit gelap, ditemani hujan rintik rintik, aku dibonceng seorang teman naek motor, sambil merokok sebatang djarum super yang membuatku batuk (karena aku memang tidak merokok), entah kenapa otakku berjalan dan berpikiran banyak hal juga flash back dan melihat semua masa lalu, sambil melintasi jalan asia afrika dan lembong aku terdiam menatap langit.. malam harinya aku langsung menulis..
apa yang kutangkap tadi.. sebuah surat, entah untuk siapa, mungkin untuk salah satu dari kalian yang membaca ini..
".. hingga pagi tadi mata masih sulit untuk kututup, suasana kamar tak dapat kusalahkan, juga jam kerja yang tak teratur, apalagi depresi hingga gangguan psikologi ataupun neorosa. aku pernah membaca dari suatu studi epidemiologi yang memang menjelaskan bahwa lebih dari 25% masyarakat mengalami sulit tidur, tapi lupakan, ini bukan tentang insomnia,
ini tentang aku, kamu, tentang kita.terkejutkah? tak perlu, api akan hadir apabila bebatuan beradu dan alam akan tersenyum jika singa berdamai dengan mangsanya, semua ada sebab dan akibat.
adalah birunya langit dan deburan ombak di bibir pantai yang membuatku menulis ini, indahnya dirimu dan tarian ucapanmu yang mendorongku mengutarakan semua, aku menyukaimu.terkejutkah lagi? tidak perlu, seperti aku bilang, semua ada sebab dan akibat. aku tau bahwa pintu terasa terlalu pendek, maka aku rela untuk menunduk untuk memasukinya, aku sadar bahwa keindahanmu melampaui manusia, melewati keindahan sobekan surat cinta yang berwarna pink dan bergambar hati.
aku mengerti ini hanyalah alkisah tanpa hasil, tapi jangan beri aku senyuman artifisial, karena aku hanya mencoba jujur.
dihadapanmu aku bukan siapa siapa, karena itu aku tidak pernah mengharapkan lebih. karena buatku, keindahan dunia bukanlah ketika E-bay hancur, tapi saat kau merasakan hal yang sama.
aku memberanikan diri menulis ini, aku bergulat lebih sulit dibandingkan dengan tesis berdesis marxist namun bertopeng sufi, bisa kau bayangkan itu? tuhan membuatku untuk berani, walau dengan lutut bergetar akhirnya aku berani.
mengapa aku menyukaimu? kau tak pernah memberikanku detourment permanen, reruntuhan masa lampau mampu kuulang dan kutata kembali, seperti reformasi tapi dalam batasan cinta, kau membuatku menghapus penjara mitos, membuatku mampu memainkan instrumental tanpa not balok pada suatu konser orkestra. atau kata lain dari semua itu, kita sama, aku suka.
sudah, hanya itu yang ingin kusampaikan, janganlah mengharapkan kehidupan abadi, tetapi jelajahilah semua kemungkinan sampai tuntas, itu mottoku, aku ingin menjelajahi dirimu, maukah kau? ini pertanyaan retorik, aku hanya ingin kau mengetahuinya, bahwa aku menyukaimu.."
2 comments:
jelas jelas lu olang nulis ini untuk si xxxxxxx ya kan
well, yang jelas bukan untukku...
karena aku hanya masa lalu...
Post a Comment