pagi itu kota Serang melancarkan tawa, laksana menaiki umpakan candi terus memapah langkah, tak ada doa karena keyakinan sudah dipatri, alasan berhenti sudah kami injak jauh.
tertawa menghadapi pasir putih, deburan bak handai tolan yang sudah lama tak menyapa, intuisi terdalam hadirkan harap pada sang pencipta, serasa indah melihat semua.
asa sudah memupuk bahagia, perlahan hancur tanpa sapa, membunuh sepi suara hati, matahari tak muncul di Anyer, karena sudah mati terbunuh cahaya nyata..
4 comments:
Mangkanyaaa... ke anyer'y jangan malem. jadi weh ga liat matahari. ;p
mataharinya udah dibunuh
hahaha kamana atuh dibunuh
jahat amat dibunuh, engga lah... cuma dibuang ka cikapundung
Post a Comment