Wednesday, September 2, 2009

nindy..

saya masih ingat nindy pernah mengeluarkan kalimat saat kami sedang nyeruput teh botol dekat lapangan salah satu SD di daerah antapani sekitaran 4 tahun lalu, "kalo gw bisa nemu mesin yang bisa nge-undo kejadian, gw bakalan bayar berapapun juga", jawaban saya waktu itu hanya "emang loe mampu? buat apa emangnya?". nindy diam, dia tak tau mesin itu buat apa, saat itu kuliahnya hancur, pacarnya lebih memilih eksis di grup band nya dibandingkan menghabiskan waktu dengannya dan ayahnya ketahuan selingkuh dengan tukang warung di belakang kompleknya.    

saya tidak pernah suka dengan pembahasan masa lalu, saya pikir semua orang sudah seharusnya menutup semua lembaran hal tersebut, yang utama adalah sekarang dan masa depan. bagi nindy saat itu hidup memang sudah tak lagi dapat diajak kompromi. dia sudah lelah. tak tau harus bagaimana. dia terpaksa menambah 2 tahun lagi masa kuliah. dan aku sudah lebih dulu lulus saat itu. sejak itu kami tak bertemu lagi. kami hilang kontak. 

beberapa hari kebelakang saya bertemu dengannya saat saya turun dari bus di daerah cicaheum, nindy sudah berseragam kantor salah satu provider ponsel. dari jauh dia sudah tersenyum sambil menunjuk nunjuk, dia sudah total berbeda. dia langsung memelukku saat aku akan menjabat tangannya, kangen katanya. "bulan puasa euy! hehuehe.." ujarku, "gpp atuh, da cuma meluk kangen" jawabnya simple. jam sudah menunjukan pukul 5 sore, sebentar lagi buka puasa, tapi nindy memaksaku untuk singgah ke kost.an nya yang berada di daerah jalan suci tak jauh dari situ.      

di kost an nindy sudah ada makanan bekas tadi sahur, sesudah ganti baju dan cuci muka, dia kemudian menghangatkan makanan, setelah itu langsung duduk bersila di depanku, satu pertanyaan yang langsung dia tanyakan padaku "inget ga dulu kita pernah duduk di SD yang deket lapangan tea?" aku hanya tersenyum. aku sudah mengetahui kemana arah pembicaraan nindy. dari situ dia langsung berbicara panjang lebar. ternyata salah satu pegawai TU sempat menawarkan perbaikan nilai lewat jalan belakang, cuma 100 ribu per nilai ujarnya, akhirnya hampir habis 1.500.000 nilai nindy berubah B semua. tak lama nindy menyelesaikan skripsi dan lulus. sang pacar nya yang dulu, akhirnya terkatung katung band nya. tak jelas dikontrak oleh label apa lalu kena tipu, akhirnya band nya bangkrut dan bubar, dan masalah sang ayah tidak begitu berakhir baik, dia lebih dulu meninggal sebelum masalah itu beres, ibu nindy sempat stress selama 6 bulan namun sekarang sehat dan membuka usaha katering di daerah tanggerang. akhir cerita nindy sambil meneteskan air mata memelukku yang saat itu sedang dalam posisi bersila, hingga posisi kami aneh (hehehe..). lalu nindy bicara "makasih yah, omongan kamu dulu beneran ngaruh banget".  

aku sempat kaget, emang apa yang aku omongin ke nindy sampai dia bisa sampe berkata terima kasih, aku akhirnya sadar, bahwa kalimat "buat apa emangnya?" itu menjawab semuanya. masa lalu tidak akan pernah bisa kita jalani kembali. kita hanya bisa berbuat untuk sekarang dan masa depan. dan kembali kami nyeruput teh botol, namun kali ini dengan tawa dan bahagia..  

2 comments:

Anonymous said...

mau dunk nindy,, :p

nuwanda said...

cium hanget untuk nindy sahabatku