
tujuan setiap objek di alam semesta ini adalah Tuhan, itu yang dibilang salah satu filsuf terkenal, baginya Tuhan adalah sebab semua objek di dunia ini bertujuan, dalam beberapa waktu kebelakang saya tidak setuju.
saya mengingat marx saat menulis ini, ingat istilah dia tentang poverty of philosophy, ah sudah, jadi semua yang saya kerjakan beberapa waktu kebelakang tidak bertujuan apa apa, merasa menyenangkan saat diri berada dalam kekosongan spiritual, kadang orang lain merasa gagap jika menghadapi kondisi seperti itum tapi saya tidak, saya menikmati saat saat itu.
awalnya saat hari hari pertama bulan ramadhan, beberapa kawan berubah mendadak islami, mendadak menjelekkan orang lain yang seakan debu kecil penuh dosa di hadapannya, ditambah dengan kegilaan pemikiran para fundamentalis yang semena mena bertindak seakan mereka Tuhan itu sendiri, berhak mengkuhum dan menjadi hakim dalam hidup.
hal hal seperti spekulasi, keraguan, marah, rindu dan rasa penasaran, bercampur aduk dalam nuansa kehilangan tersebut.
Tuhan hanya diakui dalam pengalaman mistikal, saat itu saya sangat tidak merasakan pengalaman tersebut, betapa tidak perdulinya saya dengan aksiologi dan kaidah-kaidah moral, betapa tidak perdulinya saya tentang metode ilmiah dan pilihan-pilihan moral.
buat saya saat itu merupakan suatu kewajaran saat manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari suatu dasar pemikiran, saya sempat menikmati kekosongan spiritual.
2 comments:
keren kk
tak berisi begitu juga pikiran,,
Post a Comment