senin pagi membuatku tak bersemangat, sepiring nasi goreng bekas tadi malam yang sengaja tidak kuhabiskan untuk sarapan masih tergeletak ditutup secarik kertas koran. pagi ini aku bangun dengan pikiran yang sangat tidak menyenangkan, tidur seperti biasa tidak lama setelah semalaman aku mengerjakan laporan akhir bulan.
semalam dini meneleponku, bercerita bagaimana senangnya dia menghabiskan akhir pekannya di jakarta menonton salah satu konser musik, aku kurang bersemangat mendengarnya karena dini tak berhenti nyerocos di ujung telepon dan aku harus terduduk di depan komputer dengan berkas setumpuk. dini adalah seorang kawan baruku, aku dikenalkan deni sahabatku, waktu perkenalan kami sudah sekitaran 3 bulan, kami langsung klop karena kebetulan kami sama sama sulit untuk tidur. sejak itu dini dekat denganku, dekat secara teman, kami kawan berxcerita dan kemudian kawan saling menghina, hehe dini menyenangkan, aku tak pernah berpikiran lebih, hanya sebatas kawan..
dini kembali mengirim sms, dia bilang dia sudah ambil cuti hari ini untuk beristirahat dan mengajakku untuk makan siang bersama nanti di cafe biasa dekat rumah rumahnya. aku tidak menjawab sms dini, 25 menit kemudian dia langsung menelepon sudah masuk area komplek rumahku. tak lama dini datang, dia membawa lontong sayur masih hangat dalam rantang kecil berwarna perak itu. dia menyiapkan makanan nya kemudian dalam piring, sedang aku masih terdiam di depan televisi, masih memegang handuk, bersiap mandi dan pergi ke kantor, yang hingga detik ini masih belum saja kulakukan.
dini menanyakan dimana kusimpan kemeja dan celana kerja, aku menjawab dengan malas, otak ku masih tertuju pada tv dan rasa malas menghadapi hari senin. 15 menit kemudian waktu sudah menunjukkan pukul 7, dini berada di depanku sambil menarik tanganku dan menyuruhku mandi, aku berdiri, berjalan menuju kamar mandi, aku melihat lontong sayur hangat dan air putih sudah tersedia di meja makan, aku melihat kemeja dan celana ku sudah tersiap di kamar tidurku. aku masuk kamar mandi menyalakan pancuran dan membasahi kepalaku, sambil mulai tersadar, apa yang dini lakukan? apa aku tidak bermimpi? ternyata dunia memang bisa berubah kapan pun, sifat pun memang buta, dia bisa menabrak siapa saja..
3 comments:
BW bro
yakin tuh bukan mimpi??
kebenaran mutlak hanya milik Tuhan, huehuee
Post a Comment