Wednesday, October 19, 2011

obrolan..


sore itu saya sedang dalam perjalanan sepulang dari ciamis, sebuah sms datang dari seorang kawan berisi sebuah tawaran menggauli seorang mahasiswi yang terdesak butuh uang, hah?! saya kaget sekaligus saya ingin tau kenapa, apa, mengapa, siapa dll. maka saya langsung telepon dia, si kawan menjelaskan dengan lengkap alasan mengapa mahasiswi ini memilih jalan seperti ini.
saya tau sebetulnya "modus operandi" semacam ini sudah banyak terjadi, pura2 butuh duit kepepet supaya tak disangka pelacur oleh orang lain, mereka memang mahasiswi sungguhan, yang sebetulnya uang yang mereka dapatkan adalah untuk foya2 membeli barang dan semacamnya, bukan untuk keperluan mendadak seperti bayar kost/uang kuliah, lame.
singkat cerita, saya dikenalkan padanya oleh si kawan tadi, dikasih lihat foto2nya di facebook, sangat cantik dannnnn sangat masih kecil... karena penasaran maka saya telepon si mahasiswi ini, sebut saja y, sedang butuh uang untuk biaya kuliah dan kost, dia tingkat 2 sebuah universitas terkenal di bandung, sehari hari menggunakan jilbab hehe, kawan kuliahnya tak ada yang tau dia melakukan ini, kebutuhannya lumayan besar maka dia berencana akan "menjual diri" pada beberapa laki2 hingga kebutuhan nya terpenuhi, dia mengatakan ini pertama kalinya melakukan "jual" seperti ini, saya hanya tersenyum, saya tawari dia untuk bertemu saja untuk saya traktir ngopoi2 sambil ngobrol2 karena saya memang tidak mau "membantu" dia.
akhirnya kami bertemu di salah satu kafe di kawasan dago, kami ngobrol lama, hingga berjam jam, cerita dia masih kurang lebih sama, dia menceritakan masa lalunya dan dirinya yang sudah tak lagi meminta uang pada orang tua. saya tarik kesimpulan, ternyata dia tidak termasuk dari mereka yang ber"modus operandi" seperti yang dijelaskan diatas, dia memang butuh uang untuk hidup, entah kenapa saya percaya akan ceritanya, cara dia berbicara dan gerak tubuhnya mengatakan hal jujur.
pada akhir obrolan saya menjelaskan bahwa saya memang tak bisa membantu banyak, dia tidak apa2, dia berterima kasih bahwa bisa bercerita banyak hal pada saya yang dia anggap sekarang sebagai seorang kaka, suatu kehormatan bisa dipercaya oleh orang yang baru ditemui.
dalam perjalanan pulang saya berpikir, tak hanya cinta yang buta dan kemudian menabrak siapa saja yang ada di depannya, tapi juga hidup..

semua ini, terjual, pluralitas tak berharga..
bayang semu dan tidaklah kekal..
ah sudahlah, tak perlu depresi..

dear y, masa depanmu masih panjang, banyak jalan menuju roma..

No comments: