Saturday, October 1, 2011

untuk fitzgerald dan rina


aku mengenalnya lewat salah satu kegiatan lingkungan hidup, namanya alfrina, mahasiswi magister bisnis salah satu universitas terkemuka di bandung, dia asli tanggerang, sudah dari awal kuliah dia tinggal di bandung sampai hingga tahun lalu setelah lulus dia memutuskan untuk kembali melanjutkan kuliahnya dan memulai bisnis sendiri dalam bidang fashion.
yang membuatku memperhatikannya saat kegiatan tersebut adalah bukan karena kecantikannya, dan memang dia tidak begitu cantik, tapi karena buku yang dia baca, rina, begitu aku memanggilnya, sedang membaca salah satu novel fitzgerald sambil minum poca green tea di bawah pohon.
tak lama dari sini kami berkawan dekat, rina banyak meminjamkanku novel bagus yang akhirnya harus ku poto kopi karena sudah sangat susah mencari versi originalnya, kecuali terjemahannya yang isinya lumayan tidak menyenangkan untuk dibaca.
tadi malam kami berdua di salah satu toko kelontongan gaul di daerah dago, sangat malas untuk berada disana pada malam menjelang akhir pekan, namun rina memintaku menemaninya untuk menemui salah satu kawan lamanya asal jakarta yang sedang berkunjung ke bandung dan tidak tau banyak daerah bandung, how typical.
rina memperkenalkanku sebagai pacarnya, aku cukup terkejut, selama obrolan rina tak lepas melepaskanku dari pelukannya dan mendaratkan beberapa kali kecupan di pipiku, aku kaget terdiam, tak banyak bicara dan lebih memilih untuk "menerima" hal ini. setelah pamit dan pisah, rina mengajakku ke rukonya, rina diberikan ruko oleh orang tuanya untuk sekalian dia dapat memperlancar kegiatan bisnisnya tersebut.
akhirnya rina menceritakan semua, bahwa wanita yang tadi dia temui tadi adalah bekas kekasihnya dulu, mereka dulu berpasangan, aku cukup kaget, terdiam, tak tau harus ber feedback seperti apa mendengar penjelasan rina ini. setelah panjang lebar, akhirnya aku mengerti bahwa rina sudah tidak lagi seperti itu, sejak 4 tahun lalu rina sudah mulai sembuh dan menyukai lawan jenis. walaupun tak sempat berpacaran dengan laki laki tapi dia sudah berani menyatakan diri dia total sudah kembali normal. malam semakin gelap, dingin tak terelakkan, hasrat kami memuncak, akhirnya waktu menjawab bagaimana rina sebenarnya..

1 comment:

Anonymous said...

ki ceuk si rahmat maneh labuh na motor cenah bener