Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
rasanya tak perlu aku terus terusan memikirkannya, tak perlu rasanya aku membencinya, aku terlalu berlebihan.
malam itu sedang tutup buku, di gedung utama ada beberapa orang, diantaranya fiya, dia sedang sibuk mengurusi tumpukan laporan, sedang aku kebagian berkencan dengan arsip barang baru yang akan datang pada awal proyek. aku tak pernah mengenal fiya dan beberapa orang di ruangan itu, tapi malam ini mungkin karena nasib kami sama, lembur, kami bersenda gurau, tertawa, mencoba melupakan mumetnya kepala.
aku mendekati fiya, dia terlihat lelah, aku berusaha meluluhkan suasana canggung karena tak begitu kenal dengan bergurau, fiya tertawa, berangsur pada gurauan selanjutnya, tanpa sadar kami sudah tertawa terbahak seperti sudah saling mengenal lebih jauh.
waktu sudah melewati pukul 2 dini hari, kami semua sudah benar benar letih, tawa sebagian besar dari kami terhenti, sebagian masih dengan komputernya, sebagian sudah mulai membuat gelas kopi yang entah cangkir keberapa.
saat fiya menarik nafas panjang karena kesal dan lelah, aku refleks memegang tangannya berusaha untuk menenangkannya, entah mengapa aku melakukan hal tersebut, apa aku salah?
(bersambung)
2 comments:
ya ngga ada yg salah dong, pak ustad.. Biasa itu mah!
Hati, emosi, dan hasrat kan berexplorasi setiap detik (good/bad).
Bakal ada kelanjutan'y ga nie..?
Diantos ah..
kapan beres nya ini
Post a Comment